Senin, 01 Mei 2017

MANAJEMEN PERKANDANGAN BABI


                                                                                          BAB I 
                                                                                    PENDAHULUAN

Latar Belakang
Salah satu faktor penunjang keberhasilan peternakan babi adalah dengan manajemen perkandangan yang meliputi tipe kandang, bentuk kandang, jenis kandang dan ukuran kandang yang sangat menunjang untuk menghasilkan produksi yang maksimal.
Pada pemeliharaan babi secara ekstensif, kandang dianggap tidak penting, sekedar dibuat tanpa diperhitungkan fungsi kandang yang baik dan menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan babi yang diternakkan. Kandang babi harus dibuat berdasarkan rancangan yang masak yang disesuaikan dengan fungsi dan segi-segi biologis ternak babi, serta pengaruhnya pada segi profesional peternakan. Kandang yang fungsional akan meningkatkan pendapatan bagi para pemiliknya.
Ternak babi tergolong hewan berdarah panas atau homeoterm, yakni mekanisme fisiologisnya selalu berusaha memepertahankan kemantapan keadaan internal tubuh dengan kondisi lingkungan eksternal yang tidak cocok baginya. Babi selalu berusaha mencapai keadaan homeostatis melalaui neraca panas tubuh, termoregulasi, neraca biokemis (air, elektrolit, dan senyawa karbon) dan neraca sirkulasi kardio-faskuler. Ternak babi yang dalam keadaan stress akan mempengaruhi keseimbangan hormon-hormon dan enzim-enzim tubuh yang selanjutnya mempengaruhi metaboisme. Hal ini mungkin juga akan mengubah tingkah laku ternak babi, yang selanjutnya berpengaruh terhadap produksi, reproduksi maupun kesehatan.
Dari beberapa faktor diatas sedapat mungkin harus dimanipuler oleh peternak babi, antara lain menyediakan kandang yang sesuai bagi ternak dan manajemen sebaik mungkin. Selain kandang harus nyaman bagi ternak babi, juga mudah dibersihkan, mudah kering dan sedapat mungkin terhindar dari suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, humiditas, hembusan angin, terik matahari dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik sehingga akan sangat dibatasi kepengapan maupun bau yang tak disukai.
Terdapat banyak sekali jenis kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen perkandangan ternak babi yang baik dan pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas hasil yang dapat dicapai dalam usaha peternakan babi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ternak Babi
Ternak babi bila diklasifikasikan secara zoologis termasuk ke dalam kelas mamalia, ordo Artiodactyla, genus Sus dan spesies terdiri dari Sus scrofa, Sus vittatus, Sus cristatus, Sus leucomystax, Sus celebensis, Sus verrucosus, dan Sus barbatus (Sihombing, 2006).
Babi merupakan ternak omnivora monogastrik yaitu ternak pemakan semua pakan dan mempunyai satu perut besar yang sederhana (Sihombing, 2006). Ternak babi merupakan salah satu dari sekian jenis ternak yang mempunyai potensi sebagai suatu sumber protein hewani dengan sifat-sifat yang dimiliki yaitu prolifik (memiliki banyak anak setiap kelahiran), efisien dalam mengkonversi bahan makanan menjadi daging dan mempunyai daging dengan persentase karkas yang tinggi (Siagian, 1999).
Perkandangan
Perkandangan adalah segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang dan sarana prasarana yang bersifat penunjang atau kelengkapan dalam suatu peternakan (Santoso, 1995). Kandang merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal ternak atas sebagian atau sepanjang hidup ternak (Sugeng, 2000). Adanya kandang, peternak dapat melakukan efisiensi, misalnya menghemat tenaga kerja, meningkatkan konsumsi pakan (feed intake) dan mengurangi terjangkitnya penyakit. Selain itu kandang juga bermanfaat agar ternak tidak merusak tanaman, diganggu atau dimangsa hewan buas, atau dicuri (Mulyono, 2003).
Letak kandang harus menjamin ternak agar nyaman serta hidup sehat. Selain itu, kandang juga harus diusahakan agar tidak mengganggu lingkungan, terutama masyarakat sekitar (Murtidjo, 1993). Menurut Ludgate (2006) kandang terletak pada lahan yang kering dan tidak tergenang air, jarak kandang agak jauh dari rumah atau sumur, cukup mendapat sinar matahari pagi secara merata dan udara segar, terlindung dari angina langsung (terutama angin malam).
Perlengkapan yang penting dalam kandang adalah bak atau tempat pakan yang ditempelkan pada dinding, yang tinggi diatur sesuai dengan jenis kambing yang digunakan (Mulyono, 2003). Menurut Murtidjo (1993) perlengkapan kandang harus tersedia agar dalam pengelolaan yang berkaitan dengan tatalaksana dapat dicapai secara efisien. Peralatan kandang yang pokok adalah tempat pakan atau palung pakan, gudang pakan, tempat umbaran, tempat kotoran atua kompos.

BAB III
PEMBAHASAN

Manajemen perkandangan dalam usaha peternakan babi merupakan salah faktor penting yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil yang dapat dicapai oleh peternak. Hal ini dikarenakan segala sesuatu terkait yang terkait dengan pemeliharaan ternak babi terpusat di dalam kandang.
Adapun faktor – faktor yang perlu diperhatikan sehubungan dengan manajemen perkandangan ternak babi adalah sebagai berikut:
  1. Kehidupan ternak babi dan lingkungan;
  2. Fungsi kandang;
  3. Syarat Kandang;
  4. Letak kandang;
  5. Konstruksi kandang;
  6. Alat-alat atau perlengkapan kandang;
  7. Macam-macam kandang.
Kehidupan Ternak Babi Dan Lingkungan
Kehidupan Ternak Babi
Keadaan tubuh babi secara anatomi/fisiologis berbeda dengan ternak sapi, kambing maupun domba. Babi termasuk hewan berdarah panas, di dalam keadaan normal temperature tubuhnya 38,9º C. Ternak babi ini tidak memiliki kelenjar keringat. Selain itu ana-anak babi yang masih kecil tidak memiliki bulu seperti halnya ternak sapi, kambing dan domba.
Lingkungan
Temperatur tubuh ternak babi normalnya adalah 38,9º C dan secara alamiah temperatur tersebut selalu hendak dipertahankan terus-menerus, baik lingkungan itu dalam keadaan dingin ataupun panas. Dengan adanya peristiwa-peristiwa lingkungan yang hampir setiap saat berubah itu, maka tubuh ternak babi langsung bereaksi terhadap perubahan lingkungan yang dihadapi guna melakukan adaptasi.

Fungsi Kandang
Secara umum fungsi kandang adalah sebagi berikut:
  1. Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim (panas, hujan dan angin);
  2. Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit;
  3. Menjaga keamanan ternak dari pencurian;
  4. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum, pengelolaaan kotoran/limbah dan perkawinan;
  5. Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.

Syarat Kandang
Syarat kandang yang baik adalah sebagai berikut:
  1. Ketersediaan sumber air untuk minum, memandikan dan membersihkan kandang ternak;
  2. Dekat dengan sumber pakan;
  3. Kemudahan akses transportasi untuk penyediaan pakan dan pemasaran;
  4. Tersedia areal untuk perluasan jika dibutuhkan;
  5. Lokasi lebih tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk pembuangan limbah dan menghindari genangan air pada waktu hujan;
  6. Jarak kandang dengan bangunan umum dan perumahan minimal 10 m;
  7. Tidak mengganggu kesehatan lingkungan;
  8. Relatif jauh dari jalan umum;
  9. Limbah ternak dapat tersalur dengan baik.

Konstruksi Kandang
Agar ternak babi yang tinggal di dalam kandang merasa nyaman, konstruksi kandang harus betul-betul memadai. Konstruksi kandang yang perlu mendapat perhatian terutama :
Ventilasi
Ventilasi berguna untuk mengeluarkan udara kotor dari dalam kandang dan menggantikan udara segar dari luar. Dengan adanya ventilasi, maka udara segar dalam kandang bisa dipertahankan, kelembaban berkurang, serta terhindar dari rasa pengap. Untuk memperoleh kondisi kandang yang segar, maka kandang harus dilengkapi dengan ventilasi yang sempurna (posisi dan ukuran ventilasi), karena ventilasi merupakan jalan keluar masuknya udara ke dalam kandang.
Dinding, Atap dan Lantai
Dinding, atap dan lantai merupakan isolasi (pembatas) terhadap lingkungan eksternal.
Dinding
Dinding kandang sebagai salah satu pembatas (isolasi) berguna untuk :
  1. Menahan angin langsung dari luar;
  2. Menahan keluarnya panas yang dihasilkan oleh tubuh hewan;
  3. Menghindarkan adanya babi yang keluar dari kandang atau saling bermusuhan, apalagi yang mempunyai sifat kanibalis.

Atap
Atap sebagai pembatasan di bagian atas, berguna untuk :
  1. Melindungi ternak babi dari air hujan dan terik matahari;
  2. Menjaga kehangatan di dalam kandang pada waktu dingin;

Lantai
Lantai berguna untuk :
  1. Menghindarkan kelembaban dari dalam tanah;
  2. Menjaga kebersihan ternak;
  3. Mencegah berkembangnya parasit dalam tanah;
  4. Batas antara tanah dengan kandang.

Perlengkapan Kandang
Kandang yang sempurna memerlukan perlengkapan-perlengkapan untuk menunjang pemeliharan ternak babi,  yaitu :
1.      Tempat Makan Dan Minum
Tempat makan dan minum merupakan perlengkapan kadang yang mutlak diperlukan oleh babi. Oleh karena itu perlengkapan kandang ini harus dibuat dan disediakan dengan baik serta memenuhi persyaratan.
Persyaratan pembuatan tempat makan/air minum yang perlu diperhatikan antara lain :
  1. Ukuran tempat makan dan minum hendaknya disesuaikan dengan umur/besar kecilnya ternak babi;
  2. Mudah dibersihkan;
  3. Konstruksi tempat makan dan minum harus diperhatikan, agar babi tidak bisa dengan mudah masuk menginjak-injak ataupun berbaring di dalamnya;
  4. Tempat makan dan minum letaknya lebih tinggi dari lantai kadang;
  5. Permukaan bagian dalam mesti keras, rata dan halus agar sisa makanan tidak bisa tertinggal di sela-selanya, dan mudah dibersihkan;
  6. Tepi-tepi atau bibir tempat makan dan minum harus dibuat agak bulat seperti punggung belut, sehingga tidak tajam.

2.      Bak Air
Setiap kandang hendaknya juga dilengkapi dengan bak air yang terletak di dekat kandang. Bak ini dimaksudkan untuk menampung persediaan air, sehingga sewaktu-waktu air itu hendak diperlukan untuk membersihkan lantai, alat-alat lain, serta memberikan minum selalu siap, tanpa ada sesuatu kesulitan. Ukuran serta jumlah bak ini bisa disesuaikan dengan jumlah babi yang dipelihara.
3.      Bak Penampungan Kotoran
Setiap kandang atau ruangan hendaknya dilengkapi dengan saluran atau parit yang menghubungkan kandang dengan bak penampungan kotoran, sehingga dengan letak lantai yang sedikit miring, air kencing dan kotoran dengan mudah bisa dialirkan langsung kotoran ini ialah bahwa semua kotoran akan tertampung di dalamnya dan tidak mengganggu sekelilingnya serta bisa dimanfaatkan untuk usaha-usaha pertanian. Ukuran bak ini tergantung dari persediaan bak yang ada serta jumlah babi atau luas kandang.
4.      Pintu Kandang
Khusus kandang induk sebaiknya perlu dilengkapi sekaligus dengan pintu penghalang, sehingga kematian anak babi akibat tertindih induk bisa dihindarkan. Tetapi apabila tidak ada perlengkapan semacam ini, anak babi bisa ditaruh di dalam kotak tersendiri. Hanya pada saat menyusu saja anak-anak babi tersebut dicampur dengan induknya. Anak-anak babi tersebut harus selalu diawasi.
Macam - Macam Kandang
Ada berbagai macam kandang babi, masing-masing bisa dibedakan menurut konstruksi dan kegunaannya.
Kandang Ternak Babi Menurut Konstruksinya
  1. Kandang Tunggal, yaitu bangunan kandang yang terdiri dari satu baris saja ;
  2. Kandang Ganda, yaitu bangunan kandang yang terdiri dari dua baris yang letaknya bisa saling berhadapan ataupun bertolak belakang.

Kandang Ternak Babi Menurut Kegunaannya
1.      Kandang Induk
Kandang induk yang efisien ialah jika kandang tersebut nyaman bagi induk dan sekaligus nyaman bagi anak-anak yang dilahirkan, sehingga anak-anaknya bisa mendapatkan kesempatan hidup pada kandang tersebut.
Kandang babi induk dibedakan menjadi 2 (dua) yakni kandang individual dan kelompok.
a)      Kandang Individual
Pada kandang induk individual ini satu ruangan hanyalah disediakan untuk seekor babi induk. Konstruksi kandangnya ialah kandang tunggal, di mana kandang hanya terdiri dari satu baris kandang.
b)      Kandang Kelompok
Pada pokoknya kandang induk kelompok ini sama seperti pada kandang induk individual. Biasanya konstruksi kandang ini ialah kandang ganda, sehingga bisa dilengkapi dengan gang/jalan yang dapat dipakai untuk memberikan makanan dan air minum, sedang alat perlengkapan lainnya sama seperti pada kandang tunggal.
2.      Kandang Fattening
Kandang fattening ini pada prinsipnya sama dengan kandang induk, akan tetapi perlengkapan dan ukurannya lebih sederhana, masing-masing bisa dibangun konstruksi tunggal atau ganda. Konstruksi ganda ini bisa dipakai untuk kelompok fattening yang jumlahnya lebih besar, namun tiap-tiap unit tak akan melebihi 12 – 15 ekor. Di samping kandang fattening ini berbentuk kandang kelompok, tetapi ada pula yang berbentuk battery.
3.      Kandang Pejantan
Kandang pejantan dibangun khusus, terpisah dengan babi indukn dan usahakan agar bangunannya kuat, serta dilengkapi dengan halaman pengumbaran, agar pejantan bisa exercise(lantai) dan bisa melihat babi-babi betina dari halaman.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Kandang merupakan salah satu faktor tidak langsung yang dapat mempengaruhi hasil produksi dari suatu peternakan. Oleh karena itu untuk menghasilkan babi yang baik harus digunakan pula sistem perkandangan yang memperhatikan aspek bangunan kandang, lantai kandang,  saluran air, atap dan luas kandang. Aspek-aspek tersebut harus memenuhi lima kebebasan dalam konsep animal walfare atau kesejahteraan hewan.


Call/SMS/ No Hp: 081336009497
Lendius Wanimbo S.Pt
Desa Genena Distrik Bugukgona Kab. Lanny Jaya
Jln. Wiringga




1 komentar: